Apabila dilihat dari segi sifatnya, data bisa dibedakan menjadi dua, yaitu data diskrit dan kontinu. Berikut penjelasan mengenai kedua data tersebut.
Diskrit
Data yang diambil dari proses perhitungan karena data diskrit tidak bisa diukur. Misalnya Anda ingin mengetahui jumlah orang yang hadir dalam sebuah acara, maka Anda dapat melakukannya dengan cara menghitung dari daftar hadir atau menghitung langsung setiap orang yang masuk. Ciri dari data diskrit adalah bisa dihitung dan tidak bisa dipecah. Jadi tidak mungkin kita menghitung jumlah orang dan menghasilkan data 10,5. Kemungkinannya adalah 10 atau 11 orang.
Kontinu
Data yang didapat dari proses pengukuran karena data kontinu tidak bisa dihitung. Misalnya Anda ingin mengetahui suhu tubuh maka Anda akan mengukur dengan termometer bukan menghitungnya. Hasil yang didapat bisa berupa pecahan seperti 34,5 derajat celcius. Pengukuran suhu, berat badan, atau jarak merupakan beberapa contoh dari data kontinu.
Karakteristik Data Diskrit dan Kontinu
Untuk membedakan antara data diskrit dan kontinu dengan mudah, berikut karakteristik masing-masing:
Diskrit | Kontinu |
---|---|
Data dapat dihitung | Data dapat diukur |
Nilai tidak dapat dibagi menjadi pecahan kecil | Bisa dibagi menjadi pecahan kecil |
Data tidak dapat diukur | Data tidak dapat dihitung |
Umumnya digambarkan dalam bar graph | Umumnya digambarkan dalam histogram |